Senin, 30 Juni 2014

CV BINTANG TANI


CV. Bintang Tani merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertanian dan peternakan sapi. Usaha peternakan CV. Bintang Tani dimulai pada tahun 2007, yaitu dalam usaha penyediaan sapi qurban. Pada awal usahanya, CV. Bintang Tani telah mampu menjual 177 ekor sapi qurban.

Diantara jenis usaha yang dijalankan oleh CV. Bintang Tani adalah :

a)     Penjualan sapi qurban

Usaha penjualan sapi qurban CV. Bintang Tani terus berkembang setiap tahunnya.
Rekor penjualannya adalah sebagai berikut :

                        Tahun 2007 terjual 177 ekor
                        Tahun 2008 terjual 262 ekor
                        Tahun 2009 terjual 356 ekor
                        Tahun 2010 terjual 440 ekor
                        Tahun 2011 terjual 525 ekor
                        Tahun 2012 terjual 730 ekor

Tahun 2007 sampai tahun 2011 penjualan sapi hanya untuk daerah bogor, sedangkan tahun 2012 stan penjualan juga dibuka di depok. Target kami tahun 2013 penjualan dapat menembus angka 1000 ekor sapi.

 b)     Penggemukan sapi

Usaha penggemukan sapi potong dilakukan dengan masa perawatan 4 bulan (120 hari). Penggemuakn dilakukan di kandang kami yan berkapasitas 200 ekor sapi. sapi yang kami gemukkan dari jenis limousin, simmetal, brahman, dll

 c) Pertanian

Limbah kotoran sapi dari penggemukan sapi kami gunakan untuk pertanian. Saat ini tanaman yang kami kelola berupa tanaman pohon sengon, jabon, singkong.

PT ULTRA JAYA MILK INDONESIA

merupakan perusahaan multinasional yang memproduksiminuman yang bermarkas di Padalarang, Kab. BandungIndonesia. Beralamat di Jln. Raya Cimareme 131, Padalarang, Kab. Bandung. Perusahaan ini awalnya merupakan industri rumah tangga yang didirikan pada tahun 1958, kemudian menjadi suatu entitas perseroan terbatas pada tahun 1971. Perusahaan ini merupakan pioner di bidang industri minuman dalam kemasan di Indonesia, dan sekarang memiliki mesin pemroses minuman tercanggih se-Asia Tenggara.
Pada awalnya perusahaan yg berawal dari sebuah rumah di Jln. Tamblong Dalam, Bandung, ini hanya memproduksi susu. Namun seiring perkembangannya, dia juga memproduksi juice dalam kemasan bermerek Buavita dan Gogo serta memproduksi Teh Kotak, Sari Asem Asli dan Sari Kacang Ijo. Sejak tahun 2008 merek Buavita dan Gogo dibeli oleh PT. Unilever Indonesia Tbk. sehingga PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk. bisa kembali ke bisnis utamanya, yaitu produksi susu. Perusahaan yang didirikan oleh Ahmad Prawirawidjaja ini, seorang pengusaha Tionghoa yg sudah bermukim di Bandung, sekarang dikomandani oleh generasi kedua, yaitu Sabana Prawirawidjaja, dan siap-siap diteruskan kepada generasi ketiga, Samudera Prawirawidjaja.
PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk. menggunakan sistem komputerisasi yang sudah terintegrasi, yaitu SAP, sejak tahun 2002. Bahkan perusahaan ini merupakan salah satu rujukan implementor SAP yang dinilai cukup sukses di dalam mengadopsi hampir semua modul SAP.

PT. GREENFIELDS INDONESIA

Perusahaan yang memproduksi fresh milk, uht milk dan whipping cream. Perusahaan ini mempunyai peternakan sendiri yang bersebelahan dengan pabriknya sehingga proses produksi yang singkat dan juga mulai proses pemerahan sampai dengan packaging dikerjakan semua dengan mesin sehingga higienis. perusahaan ini terletak di Desa Babadan, Kec. Ngajum, Gunung Kawi Malang, Jawa Timur Indonesia

pengen tau lebih lanjut cek disini


Jumat, 27 Juni 2014

PT. LUNAR CHEMPLAST

PT. Lunar Chemplast berdiri pada tahun 1978 dan bergerak pada bidang General Trading.

PT. Lunar Chemplast memiliki 3 core business unit, yakni:1. Tanki (Cryogenic / Bulk Tanks)2. Peternakan3. Chemical

PT.Lunar Chemplast merupakan Agen Eksklusif di Indonesia untuk :- Daviesway,Australia (Milking Machine Equipments)- Dasco, Australia (Dairy Hygiene Products)- Dairy Livestock Exports, Australia (Dairy Cows Exporter)- Taylor Wharton, USA (Cryogenic Tanks)- Leader Products, Australia (Livestock Identification Tag)- GroupeSerap, France (Cooling Unit)- Thermaflo, New Zealand (Milk Processing Equipment)- Semex, Australia (Livestock Frozen Semen – Embryo)- Jaylor, Canada (Total Mix Ration – Feed Mixer)- Thunderbird, Australia (Livestock Weighing Equipment)- Cryoquip, USA (Cryogenic – LNG Vaporizers)- Rexarc (Gas Regulators)- Lawter (Resins & Adhesive)- Gascon, South Africa (ISO Tank)- Sherwood Valve, USA (Compressed Gas Valves)- Mack Valve, Australia (Cryogenic Ball Valve)


Kami juga merupakan Dairy Farm Consultant.Hubungi Kami:PT. Lunar Chemplast Komplek Ruko D’BEST Blok A.31, Jl. RS Fatmawati 15 Jakarta Selatan - 12420 Phone: (62 – 21) 7652045, 7652177, 7661363, 7661442 Fax: (62 – 21) 7507538 Email: lunar@indo.net.id Email : lunar2@indo.net.idwww.pt-lunarchemplast.blogspot.com


SUJAYA GROUB. PT. BINTANG JAYA PROTEINA FEEDMILL (BROILER dan LAYER)

SUJAYA lahir dari Singkawang-kalimantan Barat. dibangun oleh seorang putra daerah bernama tetiono atau Lim Tet Lung. berawal dari peternakan ayam petelur pada tahun 1989. kemudian berkembang dengan didirikannya perusahaan pupuk organik terbesar di Asia Tenggara. bisnis SUJAYA semakin berkembang dengan dibangunnya Unit bisnis lainnya seperti pabrik pakan, Obat-obat hewan, Pemotongan Ayam dan Food Progressing. 
Perseroan inin juga mempunyai team managemen yang solid, profesional dan tangguh serta didukung oleh SDM yang ahli pada bidangnya. sebagai contoh keseriusan pada industri tersebut tenaga ahli didatangkan dari china, korea selatan dan malaysia disamping tenaga Indonesia yang telah berpengalaman. 

VISI  dan MISI
menjadi perusahaan Penghasil pakan ternak yang kuat, kompetitif dan baik dalam kancah Industri Nasional maupun Internasional.
Mempertahankan dan meningkatkan integritas bisnis, semangat berkompetisi, kesungguhan dan komitmen kerja serta tanggung jawab profesional bagi seluruh pelanggan perusahaan tanpa terkecuali.

Rabu, 25 Juni 2014

Fakultas Peternakan UGM

Fakultas Peternakan adalah fakultas yang termuda di Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada tanggal 15 September 1955 Fakultas Kedokteran Hewan UGM berkembang menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKH&P) UGM dan selanjutnya atas dorongan masyarakat dan inisiatif beberapa dosen pada tahun 1964 membentuk dua jurusan yaitu: 1) Jurusan Kedokteran Hewan dan 2) Jurusan Peternakan. Dalam rangka pengembangan sistem pendidikan yang mampu memberi bekal ilmu pengetahuan keprofesian dan untuk mengakomodasi perkembangan industri peternakan, berdasarkan SK Rektor UGM Nomor 187/P/SK/HT/2006 tanggal 1 Mei 2006, maka Program Studi Nutrisi dan Makanan Ternak, Produksi Ternak, Sosial Ekonomi Peternakan, dan Teknologi Hasil Ternak dirubah menjadi Program Studi Ilmu dan Industri Peternakan. 


 Visi 
Menjadi fakultas unggul, mandiri, dan bermartabat, yang menyelenggarakan pendidikan ilmu dan  industri peternakan yang berstandar, bertaraf internasional dan berjiwa Pancasila dengan mengutamakan kepentingan dan kemakmuran bangsa Indonesia
Misi

  1. Menyelenggarakan pendidikan ilmu dan industri peternakan bertaraf internasional untuk menghasi lkan lulusan yang bermoral dan berkualitas dalam rangka mencerdaskan bangsa dan membangun negara.
  1. Meningkatkan penyelenggaraan riset berbasis keunggulan lokal dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi peternakan.
  1. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat untuk mengembangkan inovasi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
  1. Mengembangkan organisasi fakultas untuk mendukung kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan manajemen yang transparan, akuntabel dan berkualitas secara  berkelanjutan.

  2. pengen lebih lanjut kesini nih ^_^  http://fapet.ugm.ac.id/home/

Selasa, 24 Juni 2014

Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

Fakultas Peternakan Universitas padjadjaran (Unpad) dirintis oleh Prof. Dr. Didid Atmadilangga. berdiri tahun 1963 Fakultas Peternakan berdasarkan SK Menteri PTIP Nomor 86/63 Tanggal 27 Juli 1963 dan di resmikan pada 1 September 1963. Pada awal masa berdiri, proses belajar mengajar dilaksanakan di Kampus Universitas Padjadjaran yang terletak di Jl. Dipati Ukur 35, Jl. Dago No 4, dan Singa Perbangsa Bandung. Selanjutnya sejak Tahun 1969, segala aktivitas akademik dan administratif dilaksanakan secara terpusat di Kampus Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran di Jl. Bukit Dago Utara atau yang lebih dikenal dengan kawasan Dago Tea House Bandung. Mulai Tahun 1986, Fakultas Peternakan menjadi salah satu perintis yang menempati kampus Universitas Padjadjaran  di kawasan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Sejak berdiri sampai saat ini, Fakultas Peternakan telah meluluskan 5601 alumni yang terdiri atas 84 Doktor (S3), 162 Magister (S2), 4.394 Sarjana (S1), dan 961 Akhli  Madya (A.Md) lulusan Program  Diploma III. Lulusan tersebar di berbagai instansi dan bidang usaha, baik sektor pemerintahan, swasta, wirausaha, agribisnis, perbankan, pendidikan, pusat penelitian dan pengembangan, dan sebagainya.
Menyelenggarakan pengkajian, penelitian, pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi peternakan yang adaptif dan kompetitif.
Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat secara proaktif melalui penyebaran dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi peternakan yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
Menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan dalam pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi peternakan ramah lingkungan.
Mengembangkan dan melestarikan sumber daya peternakan lokal, dalam upaya pemberdayaan Masyarakat
Saat ini Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran memperoleh Akreditasi A untuk Program Sarjana (S1) dan Program Magister (S2), serta Akreditasi B untuk Program Doktor (S3) dari Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT)
Visi

Menjadi Fakultas yang memiliki komitmen terhadap keunggulan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi peternakan yang ramah lingkungan.
Misi:
Menyelenggarakan pendidikan peternakan pada berbagai strata di bidang ilmu pengetahuan danteknologi peternakan secara efektif dan efisien dengan kurikulum yang  berbasis kompetensi.
Tujuan:
Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

fakultas peternakan Institut Pertanian Bogor

Fakultas Feternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu dari Lima fakultas yang ada sejak berdirinya IPB setelah lepas dari bagian Universitas Indonesia. fakultas peternakan (fapet) IPB memiliki dua departemen yaitu Ilmu Produksi dan Teknonogi Peternakan dan Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. pembentukan fakultas peternakan IPB terjadi pada tahun 1950 - 1960, yaitu pembentukan dua departemen di atas yang masih dalam struktur Fakultas Kedokteran Hewan. yang diusulkan oleh Prof. Drs. sutisno Djuned Pusponegoro (alm), salah satu staf dari Fakultas Kedokteran Hewan. 
melalui surat keputusan menteri PTIP Nomor 91 yang disahkan oleh Presiden RI Nomor 279 Tahun 1963, terhitung dari 1 September 1963, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Peternakakn, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Fakultas Kehutanan di lepas dari Univesitas Indonesia Menjadi IPB.
Fakultas Peternakan IPB memiliki banyak inovasi sektor peternakan, karena riset yang terus dilakukan oleh Dosen dan Mahasiswa. seperti Wisata peternakan, Sekolah Peternakan Rakyan, dan banyak lagi yang lain.

VISI

Menjadi institusi pendidikan tinggi terkemuka yang berperan dalam meningkatkan kapabilitas sumberdaya manusia dalam ilmu-ilmu peternakan yang mendukung terciptanya pembangunan peternakan berkebudayaan industri yang berkelanjutan. 

MISI

Menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas, percaya diri dan independen yang mampu menemukan mengembangkan dan mengaplikasikan temuan-temuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam industri peternakan yang berbasis sumberdaya lokal.

TUJUAN

Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam sektor industri peternakan yang berbasis sumberdaya lokal dengan melaksanakan berbagai penelitian yang inovatif dan menyebarluaskan hasilnya yang bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat Indonesia dan manusia secara keseluruhan.

mau tau lebih lanjut lihat nih di sini http://fapet.ipb.ac.id 

Sabtu, 21 Juni 2014

ini nih yang musti di perhatiin
inovasi emang bagus cuytapi kita juga harus punya pandangan jauhapasih maksunya langsing aja cek it uot . . . eh salah langsung aja bekicotsee you again guys ^_^ .

PACU SWASEMBADA DAGING
Pasbar, Haluan — Memacu swasembada daging, pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, ditunjuk menjadi salah satu kabupaten kawasan pembibitan sapi di Indonesia.
“Benar kita diusulkan menjadi salah satu dari lima kabupaten dan tiga pulau di Indonesia sebagai kawasan pembibitan sapi. Program ini bertujuan untuk mewujudkan swasembada sapi di Indonesia,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikul­tura dan Peternakan Pasa­man Barat, Edrizal didam­pingi Kepala Bidang Peter­nakan, Alfian di Simpang Ampek, Rabu, (26/2) kepada Haluan.
Edrizal  mengatakan, pihaknya saat ini sedang mempersiapkan tiga keca­ma­tan yakni Kecamatan Kinali, Kecamatan Luhak Nan Duo dan Kecamatan Pasaman sebagai kawasan pembibitan sapi.
“Berdasarkan kajian tim Provinsi Sumbar, bahwa tiga kecamatan itu memiliki potensi untuk pengembangan sapi. Selain memiliki potensi, tiga kecamatan itu memiliki sejarah dan pengalaman dalam pengembangan sapi sejak tahun 1980-an,” kata­nya.
Pihaknya juga telah mempersiapkan sekitar 24 kelompok peternak sapi untuk dibina dan dikem­bangkan menjadi kelompok pembibitan sapi di tiga kecamatan itu. Dalam waktu dekat akan diverifi­kasi oleh tim provinsi dan pusat.
Dia menyatakan kelom­pok yang masuh binaan tersebut memiliki per­syaratan dan seleksi yang cukup ketat. Minimal telah memiliki 70 ekor sapi, selanjutnya petani itu harus bersedia mencatat, menim­bang dan memeriksa sapi sejak dilahirkan.
Mulai sapi dikawinkan, petani harus mencatat kelahiran sapi, memeriksa kesehatan, menimbang, mencatat setiap perkem­bangan sapi sampai satu tahun.
Recording atau penca­tatan itu wajib dilakukan sehingga nantinya bisa ditetapkan sebagai bibit yang unggul dan berkua­litas. Setelah itu baru bisa dike­luar­kan surat ketar­angan bibit sapi berkualitas,” ujarnya.
Kepala Bidang Peter­nakan, Alfian menam­bahkan salah satu dukungan Pemkab nantinya adalah melakukan sinkronisasi birahi dengan memberikan 500 dosis untuk 350 ekor induk sapi.
Ia menjelaskan bagi induk sapi reproduksinya bermasalah akan disamakan perkawinannya melalui dosis hormon yang diberikan. Sehingga nantinya sapi tersebut akan bersamaan melahirkan anak.
“Itu adalah teknis yang telah disusun sehingga bibit yang dihasilkan benar-benar berkualitas dan Pasaman Barat menjadi penghasil sapi yang sehat nantinya,” sebutnya lagi.
Ia mengatakan, sebagai tahap awal pihaknya belum bisa menargetkan berapa banyak produksi nantinya yang akan dihasilkan. Namun, pihaknya saat ini fokus mempersiapkan kelom­pok tani sesuai petunjuk UPT Jendral Peternakan.
“Muaranya adalah mela­hirkan bibit yang benar-benar sesuai kriteria yang ditetapkan untuk men­dukung swasembada ternak di Indonesia,” tegasnya.
Ia mengharapkan semua phak dapat mendukung program ini nantinya sehing­ga Pasaman  Barat benar-bebar bisa menjadi wilayah pembibitan sapi yang sehat dan berkualitas.
“Kita juga ingin menaik­kan populasi ternak sapi karena saat ini berdasarkan data terakhir jumlah popul­asi sapi Pasaman Barat sekitar 15.000 ekor sapi,” katanya.
Ia menambahkan potensi pendukung bagi petani di Pasaman Barat juga tinggi. Dengan memanfaatkan limbah kelapa sawit, pakan ternak maka akan men­dukung pengembangan sapi. Sebaliknya ternak sapi akan bisa membantu kebun peta­ni dari segi pupuk kom­posnya dan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk organik.(h/nir)

Peningkatan produksi sapi untuk mencapai swasembada daging sanagat penting, karena protein hewani sangat di butuhkan agar Sumberdaya Manusia yang berkualitas meningkat. Selain konsumsi daging yang sangat besar memaksa pemerintah untuk megimpor daging dari luar negeri. Hal tersebut terjadi disebabkan kurangnya pasokan dan budi daya ternak pedanggiing di Indonesia.
            Memperhatikan kualitas dan prospek yang jauh kedepan sangatlah penting, memang memacu swasembada peternakan itu sangat penting bahkan harus, namun harus diperhatikan pula jenis sapid an genetik yang digunakan dalam meningkatkan produksi sapi tersebut. Seperti yang terjadi di masyarakat saat ini mereka melakukan persilangan dan mendapatkan untung dari anakan sapi (wawancara 2013). Apabila di lihat dari segi ekonomi memang itu menguntungkan, namun jika menarik pandangan kita agak jauh, genetik anakan sapi dari kawin suntik itu justru mencemari sapi lokal yang kita miliki, sehingga akan menekan jumlah sapi lokal yang kita miliki dan tidak menuntun kemungkinan sapi lokal akan punah dan didominasi sapi yang genetiknya tidak jelas. Jadi memacu produksi sapi sangat penting namun memperhatikan genetik dan meningkatkan mutu sapi lokal itu tak kalah pentingnya.



yah kan pandangan jauh juga penting hehehe